Modifikasi Suzuki Satria FU150 Drag Bike: 7,745 Detik OMR FU 155, Kem Standar
- Created on Thursday, 10 October 2013 15:44
Kem FU standar lebih bandel walau coating atau lapisan metalurgi pada hardenersnya telah terkikis atau hilang dimakan gerinda dan panas las. “Penambalan bagian pinggang dan pantat kem juga cuma sedikit, tidak mengubah struktur kekuatan kem. Ausnya kem lama otomatis performanya juga panjang,” kata Eko Wahyudi yang akrab disapa Penglenk juru korek FU milik tim SPRW San Carlos PS yang langganan podium OMR FU 155. Tim ini bermarkas di Boyolali, Jawa Tengah.
Eko
hanya menambal bagian pinggang dan pantat kedua kem 1,5 mm. Ini untuk
memanipulasi angkatan dan durarasi kem lebih lama dan tinggi menonjok
rocker arm. Sebenarnya dengan yang disebut Eko, durasi kem masih rendah
dengan membuka 25o sebelum TMA dan tertutup 35o sesudah TMA. Ya, tinggal dijumlahkan kedua angka ini dan ditambah lagi dengan siklus proses pembakaran yang 180o. Biarlah itu rahasia Eko, walau dia bilang 270o. Kan istilah di bengkel, racikan adalah dapur ngebul.
Flash File http://maniakmotor.com/images/IklanYamaha/yamahapromo.swf is not found
Tidak mengabaikan komponen lain, tambal-sulam kikis dan papas kem ini, best time
bisa 7.745 detik. Motor ini kerap dipacu AP Monyonk yang dari wajahnya
nggak monyong-monyong mat sih, cuma sedikit. “Keuntungan lain pakai kem
standar, lebih mudah disesuaikan dengan komponen yang kebanyakan
standar. Kan ikut OMR, klep saja standar,” tambah Eko pada kem seharga
Rp 500 ribu sepasang.
Dalam
riset tersebut sudah ada tiga pasang kem yang dihancurkan. Maksudnya
gagal menentukkan lift, durasi, LSA sampai rapinya pengerjaan. Itulah
yang disebut riset. Riset di balap wajib hukumnya, kan gagal dulu baru
berhasil. Letak kegagalan terutama menentukan tambalan dan LSA yang
didapat dari 30 persen diameter payung klep standar FU. Silakan lihat
data modifikasi, jangan baca melulu, bisa rusak tuh mata.
Hitungan noken-as pengaruhnya pada kompresi. Dicari-cari dan dicoba-coba yang juga bagian dari riset, kompresi 13,5:1.
Kalau ini benar dengan volume ruang bakar 12.2 cc. Memang dihitung
dengan rumus kompresi sebenarnya 13.47 sekian-sekian, ya dibulatkan saja
jadi 13.5. Angka itu sesuai kelas yang diikuti.
Tidak
serta merta hanya dengan cerita sudah terjadi kompresi seperti angka di
atas. Namun langkah-langkah pertukungan mesinnya harus bolak balik ke
tukang bubut. Lihat saja, kepala silinder saja dipapas 2 mm. Tentu itu
harus mengatur ulang ruang bakar. Apalagi regulasinya harus pakai piston standar 62 mm. Regulasi sih maksimal 155 cc, sekarang baru 152 cc.
Oce, mantap habis. Eit belum selesai, dari paparan ini, jurus OMR ini cocoknya buat korek harian. Nah lihat saja data di bawah. Ardel
BACA JUGA
Data modifikasi ; | |
Motor | : Suzuki Satria FU 150 2009 |
Pembalap | : AP Monyonk |
Kelas | : OMR FU 155 cc |
Ban depan | : IRC Eat My Dust 45/90-17 |
Ban belakang | : IRC Eat My Dust 60/80-17 |
Pelek depan-belakang | : TDR |
Sok depan | :standart |
Sok belakang | :Kitaco |
Gir | :SSS (12/43) |
Karburator | :PJ 34 |
Pilot | ; 55 |
Main Jet | : 120 |
Cakram depan | : TDR |
Kopling | : Suzuki TS |
Per Kopling | : Suzuki Smash |
Knalpot | : AHM |
LSA | : 102 |
Diameter inlet | ; 29 |
Diameter outlet | : 28 |
Lift in-out | : 7.2 mm dan 7 mm |
CDI | : Rextor Pro Drag itu |
Timing pengapian | : 44 (8000 RPM) |
Magnet Pengapian | : Standar |
Mekanik | : Eko Wahyudi |
Alamat Bengkel | : Boyolali, Sawit Jateng |
HP | : 081329081071 |