Jumat, 28 Maret 2014


Modifikasi Suzuki Satria FU150 Drag Bike: 7,745 Detik OMR FU 155, Kem Standar

 
ManiakMotor Camshaft alias kem atau noken-as bawaan Suzuki FU yang durasinya diutak-atik dengan las dan gerinda. Dua kem dari basis FU yang DOHC (Double Over Head Camshaft), dagingnya dianggap alot. Durasi, lift sampai LSA tidak mudah berubah untuk sekadar ikut one make race FU di arena drag bike.
Kem FU standar lebih bandel walau coating atau lapisan metalurgi pada hardenersnya telah terkikis atau hilang dimakan gerinda dan panas las.  “Penambalan  bagian pinggang dan pantat kem juga cuma sedikit, tidak mengubah struktur kekuatan kem. Ausnya kem lama otomatis performanya juga panjang,”  kata Eko Wahyudi yang akrab disapa Penglenk juru korek FU milik tim SPRW San Carlos PS yang langganan podium OMR FU 155. Tim ini bermarkas di Boyolali, Jawa Tengah.
Eko hanya menambal bagian pinggang dan pantat kedua kem 1,5 mm. Ini untuk memanipulasi angkatan dan durarasi kem lebih lama dan tinggi menonjok rocker arm. Sebenarnya dengan yang disebut Eko, durasi kem masih rendah dengan membuka 25o sebelum TMA dan tertutup 35o sesudah TMA. Ya, tinggal dijumlahkan kedua angka ini dan ditambah lagi dengan siklus proses pembakaran yang 180o. Biarlah itu rahasia Eko, walau dia bilang 270o. Kan istilah di bengkel, racikan adalah dapur ngebul.
 Flash File http://maniakmotor.com/images/IklanYamaha/yamahapromo.swf is not found
Tidak mengabaikan komponen lain, tambal-sulam kikis dan papas kem ini, best time bisa 7.745 detik. Motor ini kerap dipacu AP Monyonk yang dari wajahnya nggak monyong-monyong mat sih, cuma sedikit. “Keuntungan lain pakai kem standar, lebih mudah disesuaikan dengan komponen yang kebanyakan standar. Kan ikut OMR, klep saja standar,” tambah Eko pada kem seharga Rp 500 ribu sepasang.
Rumah kopling
Dalam riset tersebut sudah ada tiga pasang kem yang dihancurkan. Maksudnya gagal menentukkan lift, durasi, LSA sampai rapinya pengerjaan. Itulah yang disebut riset. Riset di balap wajib hukumnya, kan gagal dulu baru berhasil. Letak kegagalan terutama menentukan tambalan dan LSA yang didapat dari 30 persen diameter payung klep standar FU. Silakan lihat data modifikasi, jangan baca melulu, bisa rusak tuh mata.
Hitungan noken-as pengaruhnya pada kompresi. Dicari-cari dan dicoba-coba yang juga bagian dari riset, kompresi 13,5:1. Kalau ini benar dengan volume ruang bakar 12.2 cc. Memang dihitung dengan rumus kompresi sebenarnya 13.47 sekian-sekian, ya dibulatkan saja jadi 13.5. Angka itu sesuai kelas yang diikuti.
Tidak serta merta hanya dengan cerita sudah terjadi kompresi seperti angka di atas. Namun langkah-langkah pertukungan mesinnya harus bolak balik ke tukang bubut. Lihat saja, kepala silinder saja dipapas 2 mm. Tentu itu harus mengatur ulang ruang bakar. Apalagi regulasinya harus pakai  piston standar 62 mm. Regulasi sih maksimal 155 cc, sekarang baru 152 cc.  
Oce, mantap habis. Eit belum selesai, dari paparan ini, jurus OMR ini cocoknya buat korek harian. Nah lihat saja data di bawah. Ardel
BACA JUGA

Data modifikasi ;  
Motor : Suzuki Satria FU 150 2009
Pembalap : AP Monyonk
Kelas : OMR FU 155 cc
Ban depan : IRC Eat My Dust 45/90-17
Ban belakang : IRC Eat My Dust 60/80-17
Pelek depan-belakang : TDR 
Sok depan :standart
Sok belakang :Kitaco
Gir :SSS (12/43)
Karburator :PJ 34
Pilot ; 55
Main Jet : 120
Cakram depan : TDR
Kopling : Suzuki TS
Per Kopling : Suzuki Smash
Knalpot : AHM
LSA : 102
Diameter inlet ; 29
Diameter outlet : 28
Lift in-out : 7.2 mm dan 7 mm
CDI  : Rextor Pro Drag itu
Timing pengapian : 44 (8000 RPM)
Magnet Pengapian  : Standar
Mekanik : Eko Wahyudi
Alamat Bengkel : Boyolali, Sawit Jateng
HP : 081329081071

Tidak ada komentar:

Posting Komentar