Kamis, 20 Februari 2014 16:14 WIB
Drag Bike
Drag Bike Jogja, Dragster Berpacu Dalam Tumpukan Debu Abu Vulkanik Gunung Kelud
Penulis : Riy@n
Foto : Ryan
Abu vulkanik setelah
meletusnya gunung Kelud, enggak bikin nyali dragster yang turun di VSC
Drag Bike Nite Race (VDBNR) di landasan pacu pesawat pantai Depok,
Bantul, Jogja, kendur. VDBNR digelar Sabtu malam (15/2). Padahal, debu
vulkanik Kelud sempat menutupi lintasan setelah 70 meter sampai finish.
“Balapan jadi molor. Harusnya dimulai jam 8
malam, jadi jam 00.30 WIB dini hari. Demi safety, sirkuit harus
dibersihkan dari abu vulkanik,” ujar Nugroho Wijayanto alias Antok,
Pimpinan Lomba VNDBR.
Eko Sulistyo salah satu joki yang jadi
korban abu vulkanik, meski sudah dibersihkan. Dragster asal Semarang,
Jateng mengalami kecelakaan di ujung lintasan saat turun di kelas Sport
2-tak Tune up 155.
“Saat mendekati finis saya melirik ke
lawan karena saya merasa tertinggal satu ban. Karena melirik, saya
melewati lintasan debu yang sudah mengeras. Setang goyang dan motor
oleng. Pegangan setang saya jadi terlepas,” kata Eko yang top dipanggil
Eko Chodox.
Kecelakaan juga menimpa joki perempuan,
Monita Permata Wijaya. Monita terjatuh saat diminta panitia untuk
mencoba lintasan. Akibatnya, Monita mengalami pergeseran tulang di
pangkal ibu jari dan tidak bisa mengikuti balap.
“Saya kaget. Sudah direm motor tetap jalan
banter (kencang, red). Padahal, roda sudah berhenti. Saya sadar dan
tahu kalau motor akan menabrak pengaman lintasan di ujung trek. Setelah
itu saya tidak tahu lagi karena baru sadar setelah di dalam ambulan.
Tapi, seingat saya di jalur setelah finis masih ada bagian yang basah
karena semprotan air setelah trek dibersihkan,” Ungkap monita.
Memang, setelah trek di disiram dan
dibersihkan dari abu vulkanik, masih terlihat ada tebaran debu saat
motor melaju, terutama di meter ke-70 sampai finish. Panitia pun
mengambil keputusan membuka pintuh akhir batas pengereman di ujung
lintasan. Sehingga, pengereman tak terbatas.
“Agak susah dihindari. Kondisi seperti sekarang karena faktor alam. Kita sudah berusaha maksimal,” tutup Atok.
Selasa, 18 Februari 2014 14:20 WIB
Drag Bike
Drag Bike Blitar, Regulasi Jadwal Bentrok Dipertegas, Dragster Bakal Dirugikan!
Penulis : Candra
Foto : Candra
Hasil Rakerprov 2014 IMI
Jatim dibolehkannya gelaran drag bike berbarengan di kota yang berbeda.
Tapi, syaratnya jarak antar dua lokasi balapan lurus minimal 150 km.
Aturan ini ditanggapi pihak yang datang di Drag Bike Speed Batle (DBSB).
DBSB digelar di jalan Bendungan Serut, Blitar, Minggu lalu (9/2). DBSB
diikuti 325 starter
“Salah satu pihak akan ada yang rugi.
Kalau saya sebagai pembalap bakal mengikuti event berseri karena
mengejar poin supaya nggak tertinggal,” kata Ricko Bocel, joki andalan
Ramajaya Osato DS7 asal Sidoarjo.
Memang, event berseri jadi daya tarik dragster. Apalagi, jika hadiah yang dijanjikan untuk grand final besar.
“Takutnya kalau posisi kedua event
sama-sama berseri dan mendapat poin semua, saya bakal bingung mau ikut
event yang mana karena keduanya penting,” kesal Rizky Unyil dari tim BMS
Malang yang baru tahu tentang peraturan tersebut.
Selain pembalap, pemilik tim balap pun
juga terkena imbasnya kalau hal regulasi itu diberlakukan. Apalagi, jika
jarak antar lokasi event yang diselenggarakan terlalu jauh karena akan
ada pengeluaran tambahan.
“Pemilihan daerah event terdekat menjadi
salah satu pilihan saya untuk memangkas pengeluaran. Ada baiknya
penyelenggara mengadakan acara yang mudah dijangkau dan nggak terlalu
jauh,” bilang Dony manager tim DKMS.
Tapi, kecemasan itu tidak menjadi momok
bagi pembalap lokal. Adanya dua gelaran yang jenisnya dan jadwalnya sama
bisa dijadikan sebagai peluang meraih hadiah sebesar-besarnya.
“Bakal ada kesempatan untuk menang di
event yang sepi pembalap senior. Karena pembalap senior banyak yang ke
event lain,” lega Prima, pembalap pemula lokal asal tim Green Cell,
Blitar.
Tapi, kebayang enggak kalau event berseri
diadakan selalu barengan tiap minggu. “Untuk pembinaan sangat bagus.
Tapi, bagi pebisnis mungkin akan sharing sesama penyelenggara untuk
menghindari sepi starter,” cemas Heri Widodo dari club event BG
Automotif Club.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar