Selasa, 04 Maret 2014

Kamis, 20 Februari 2014 16:14 WIB
Drag Bike

Drag Bike Jogja, Dragster Berpacu Dalam Tumpukan Debu Abu Vulkanik Gunung Kelud


Penulis : Riy@n
Foto : Ryan


Balapan mulai pukul 00:30 WIB dini hari
Abu vulkanik setelah meletusnya gunung Kelud, enggak bikin nyali dragster yang turun di VSC Drag Bike Nite Race (VDBNR) di landasan pacu pesawat pantai Depok, Bantul, Jogja, kendur. VDBNR digelar Sabtu malam (15/2). Padahal, debu vulkanik Kelud sempat menutupi lintasan setelah 70 meter sampai finish.
“Balapan jadi molor. Harusnya dimulai jam 8 malam, jadi jam 00.30 WIB dini hari. Demi safety, sirkuit harus dibersihkan dari abu vulkanik,” ujar Nugroho Wijayanto alias Antok, Pimpinan Lomba VNDBR.
Eko Sulistyo salah satu joki yang jadi korban abu vulkanik, meski sudah dibersihkan. Dragster asal Semarang, Jateng mengalami kecelakaan di ujung lintasan saat turun di kelas Sport 2-tak Tune up 155.
“Saat mendekati finis saya melirik ke lawan karena saya merasa tertinggal satu ban. Karena melirik, saya melewati lintasan debu yang sudah mengeras. Setang goyang dan motor oleng. Pegangan setang saya jadi terlepas,” kata Eko yang top dipanggil Eko Chodox.
Kecelakaan juga menimpa joki perempuan, Monita Permata Wijaya. Monita terjatuh saat diminta panitia untuk mencoba lintasan. Akibatnya, Monita mengalami pergeseran tulang di pangkal ibu jari dan tidak bisa mengikuti balap.
“Saya kaget. Sudah direm motor tetap jalan banter (kencang, red). Padahal, roda sudah berhenti. Saya sadar dan tahu kalau motor akan menabrak pengaman lintasan di ujung trek. Setelah itu saya tidak tahu lagi karena baru sadar setelah di dalam ambulan. Tapi, seingat saya di jalur setelah finis masih ada bagian yang basah karena semprotan air setelah trek dibersihkan,” Ungkap monita.
Memang, setelah trek di disiram dan dibersihkan dari abu vulkanik, masih terlihat ada tebaran debu saat motor melaju, terutama di meter ke-70 sampai finish. Panitia pun mengambil keputusan membuka pintuh akhir batas pengereman di ujung lintasan. Sehingga, pengereman tak terbatas.
“Agak susah dihindari. Kondisi seperti sekarang karena faktor alam. Kita sudah berusaha maksimal,” tutup Atok. 
Selasa, 18 Februari 2014 14:20 WIB
Drag Bike

Drag Bike Blitar, Regulasi Jadwal Bentrok Dipertegas, Dragster Bakal Dirugikan!


Penulis : Candra
Foto : Candra

Hasil Rakerprov 2014 IMI Jatim dibolehkannya gelaran drag bike berbarengan di kota yang berbeda. Tapi, syaratnya jarak antar dua lokasi balapan lurus minimal 150 km. Aturan ini ditanggapi pihak yang datang di Drag Bike Speed Batle (DBSB). DBSB digelar di jalan Bendungan Serut, Blitar, Minggu lalu (9/2). DBSB diikuti 325 starter
“Salah satu pihak akan ada yang rugi. Kalau saya sebagai pembalap bakal mengikuti event berseri karena mengejar poin supaya nggak tertinggal,” kata Ricko Bocel, joki andalan Ramajaya Osato DS7 asal Sidoarjo.
Memang, event berseri jadi daya tarik dragster. Apalagi, jika hadiah yang dijanjikan untuk grand final besar.
“Takutnya kalau posisi kedua event sama-sama berseri dan mendapat poin semua, saya bakal bingung mau ikut event yang mana karena keduanya penting,” kesal Rizky Unyil dari tim BMS Malang yang baru tahu tentang peraturan tersebut.
Selain pembalap, pemilik tim balap pun juga terkena imbasnya kalau hal regulasi itu diberlakukan. Apalagi, jika jarak antar lokasi event yang diselenggarakan terlalu jauh karena akan ada pengeluaran tambahan.
“Pemilihan daerah event terdekat menjadi salah satu pilihan saya untuk memangkas pengeluaran. Ada baiknya penyelenggara mengadakan acara yang mudah dijangkau dan nggak terlalu jauh,” bilang Dony manager tim DKMS.
Tapi, kecemasan itu tidak menjadi momok bagi pembalap lokal. Adanya dua gelaran yang jenisnya dan jadwalnya sama bisa dijadikan sebagai peluang meraih hadiah sebesar-besarnya.
“Bakal ada kesempatan untuk menang di event yang sepi pembalap senior. Karena pembalap senior banyak yang ke event lain,” lega Prima, pembalap pemula lokal asal tim Green Cell, Blitar.
Tapi, kebayang enggak kalau event berseri diadakan selalu barengan tiap minggu. “Untuk pembinaan sangat bagus. Tapi, bagi pebisnis mungkin akan sharing sesama penyelenggara untuk menghindari sepi starter,” cemas Heri Widodo dari club event BG Automotif Club. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar