Jumat, 28 Maret 2014


Ada juga kelas yang mengharuskan mesin motor tidak diubah karakter aslinya. Mereka sebut 'paking selembaran' yang artinya stroke standar. Dengan paking kertas  selembar ini, mekanik sulit untuk menambah panjang langkah. Kelas ini menurut Ntong cukup digemari, karena yang diadu adalah kehebatan mekanik. Di situ tidak terbatas merek dan tipe.

Harusnya pakai braket time yang resmiMenurut sesepuh tiga  generasi, Toddy Andries, sistem bali ini mirip dengan braket time. Katanya, kelas akan terbagai sesuai kemampuan motor mencetak waktu di  penyisihan atau QTT.  “Braket time sudah diterapkan di drag race mobil. Juga di daerah baru lalu saya pakai, ternyata disukai. Karena akan terbagi dengan sendirinya motor kencang adu duit dan adu otak. Misalnya waktu yang bermain 7 detik koma sekian akan jadi satu kelompok, tidak peduli merek dan tipe. Tetapi, bila peraturan menuntut sport ketemu sport bisa juga diadakan dengan braket time,” jelas Om Toddy  saat sowan ke markas maniakmotor.com bersama teman-teman tim dragbike dan promotor.

Itu yang benar Om. Tapi, tetap saja ada yang tidak boleh dibawa ke drag bike dari bali. Itu tuh, coba lihat foto yang minim peranti keamanan macam helm dan lainnya. Jokinya cuek bebek tanpa  alas kaki alias nyeker. Nah, tinggal pintar-pintar perumus aturan drag bike resmi  mencaplok aturan yang bikin seimbang, agar peserta tetap antusias. Mereka pasti akan ngumpul di yang resmi, jika kelas versi bali terwadahi. Berbeda dengan drag bike saat ini yang kebanyakan starter hanya pelengkap dan datang hanya menyetor dana pendaftaran pada promotor. Penyumbang maksudnya.

Ngomong-ngomong Mio vs Jupiter Z itu siapa yang menang? Ou.. partai  ini diadu dua kali dan hasilnya imbang. Sedang Mio vs Mio dimenangi yang jokinya pedrag naisional itu. Taruhannya di atas coban tiaw setiap partai.

Sumber : ManiakMotor.com


Yang Belum Gabung Ke Grup Facebook Silahkan Join I B L C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar