ManiakMotor-Exhaust dan knalpot peyumbang tenaga menghela perbadingan gigi rasio yang berat. Pakai ramuan ini Kawasaki Ninja best time 7,2 detik di lintasan Pantai Depok, Jogja yang dijoki Bowo Samsonet. Kelas yang diikuti adalah Sport Tune-Up 2-Tak 155 cc.
LUBANG BUANG
Ninja milik tim TRD TDC dari Jakarta ini dikorek AP Bendol. Bendol punya alasan,
desain lubang buang bersama kenalpot pemancing gigi rasio 1 supaya
mudah bergerak. “Coba hitung, rasio gigi satu 31/18 (1.722) turun satu
angka dari standar 27/10 (2.7). Rata-rata Ninja di kelas ini turunnya
0,9,” jelas Bendol sembari mengingatkan untuk melihat hitungan rasio di Data Modifikasi. Hehehe, yang berhak menentukan itu adalah penulis, bukan sampeyan n’Dol.
Yang
jelas hasil reduksi gigi satu nyambung ke-gigi 2 dengan mulus.
Menghitung nyambung atau tidak, hasil pembagian gigi 1 dikurangi pembagian gigi 2, Ninja ini dapat 0.3.
Badingkan dengan rasio standar Ninja dari hasil pengurangan gigi yang
sama selisihnya 1 (satu) bukan nol koma. Makanya perpindahan gigi satu
ke-gigi 2 untuk standar, rpm-nya drop banyak dan kasar. Itu namanya
tidak close, bro. Ngerti
kan, pastilah akan ngerti jika sering mengklik maniakmotor.com,
jaminannya jadi maniak motor kok, gratis pula, tak perlu beli kertas.
Karenanya,
mesin harus kuat pada putaran dini. Tinggi lubang buang kunci
menghasilkan itu yang hanya dimakan 3.5 mm. Tinggi ini diukur dari bibir
silinder atas. Biasanya Ninja bisa dimakan sampai 4.5 mm bahkan ada 5
mm, loh. Jika terlalu banyak, pada gigi rendah khawatir mesin akan ngok karena lambat dapat power. Semakin menyusut lubang buang digerus, mesin baru 86 atau siap pada putaran menengah ke atas.
Flash File http://maniakmotor.com/images/IklanYamaha/yamahavixion.swf is not found
KENALPOT CREAMPIE
Saat ini, saat start Bowo bisa pakai dua, toh tenaganya tetap kuat dan cepat. Penggunaan gigi dua ini karena main shaft
rasio pakai standar. “Jika satart dari gigi satu, takutnya as akan
patah. Penggunaan gigi dua juga menghindari spin yang banyak,” terang
Bendol dan Bowo.
Lebar lubang buang bermain 43 mm.
Angka ini sengaja dibikin besar, agar bisa mengambingi tingginya
lubang, ya lubang buang bukan lubang yang lain. Walau lebar itu dianggap
berlebihan, makanya boros ring seher. Ring sering dimakan bibir lubang,
kendati setiap sisinya sudah dibikin lonjong. Semua ada risiko untuk
mencapai hasil maksimal.
Barulah cerita kenalpot pelepas gas buang. Pilihannya kenalpot Creampie,
tapi silincer pakai AHM. Alasannya, tukang kenalpotnya mudah diajak
diskusi sehingga ketemu volume total isi kenalpot yang pas dengan desain
lubang buang. Sekadar gambaran leher didapat 39 mm atau lebih kecil dari diameter lubang buang. Bentuk begitu bisa menahan sebentar gas buang untuk dipantul ulang ke ruang bakar.
KOMPRESI
Wah dari tadi buang melulu, sekarang masuknya dengan tinggi lubang transfer 42,5 mm dan lubang bilas menyesuaikan.
Maklum fungsi bilas ya hanya membilas uap bahan bakar setelah diproses
transfer. Sudut-sudut tikungan transfer dibikin landai. Sedang ujung
mulutnya diarahkan langsung pada squish kepala slinder.
Squshnya sendiri 16° dengan mengikuti dome piston dan lebar 9 mm dengan bentuk kubah parabola. Cocoklah,
selalu dapat sinyal dari semua arah masuknya bahan bakar.
Ngomong-ngomong chanel berapa, bro? Kan parabola, hehe. Kubah ini diukur
pakai buret saat busi terpasang adalah 12,7 cc.
“Kompresinya 9:1 dan rpm 16.000,” kata Bowo. Padahal saat diukur portal
ini kompresi tak sampai 7:1. Wah macam mana ini Bowo??????
Ngarang nian itu Bowo! Logikanya semakin tinggi kompresi, tidak mungkinlah rpm ikut melejit, Wo. Bisa meleduk motor sampeyan.
Tetapi dengan hitungan portal ini yang tidak sampai 7:1 bisa saja rpm
segitu, tapi dalam keadaan statis atau diam tanpa beban. Karena
spesifikasi pengapian dipakai motor ini maksimum 15.000 rpm. Nah dari
mana Bowo menghitungnya ya? Ardel
BACA JUGAModifikasi Jupiter Z1 Racing IndoPrix 2013; Buka-Bukaan Korekan Mesin, Pakai ECU YZF250
Modifikasi Suzuki Satria FU150 Drag Bike; Standar Pemula
Modifikasi Kawasaki New Ninja 250 2013 (Jakarta), Warna Kontes
Modifikasi Satria FU150 (Malaysia); Pakai Turbo, Bo..!
Modifikasi Yamaha RX-Z Drag Bike; Kenalpot YY-Pang 07.3 Detik, Sport TU 2-Tak 140 CC
DATA MODIFIKASI | ||||||||||
Pengapian | : Yamaha YZ | |||||||||
Derajat pengapian | : 18o | |||||||||
Karbu | : PWM 38 | |||||||||
Spuyer | : Main-jet 165 dan pilot 55 | |||||||||
Katup bulu (reed valve) | : V-Force-3 | |||||||||
Ban depan | : Dunlop 50/90-17 | |||||||||
Ban belakang | : IRC Eat My Dust 70/80-17 | |||||||||
Pelek depan-belakang | : Excel 1.20-17/1.60-17 | |||||||||
Sok depan | : Suzuki FU | |||||||||
Final gir | : Bermain 13/36 | |||||||||
Rantai roda | : DID | |||||||||
Cakram depan | : Yamaha Mio | |||||||||
Sok belakang | : Gazi | |||||||||
Membarn | : V-Force 3 | |||||||||
Per kopling | : CMS | |||||||||
Mekanik | : | |||||||||
Nama | : AP Bendol | |||||||||
Alamat | ; Perum Pabelan Makmur, Pabelan, Salatiga, Jateng | |||||||||
Bengkel | : ABRT Charenina Motor | |||||||||
Tim | : TRD TDC | |||||||||
Hp | : 085743233617 | |||||||||
Nah, ini dia gigi rasio yang diracik berat tadi : gigi 2 (18/31), gigi 3 (20/28), gigi 4 (22/25), gigi 5(21/20), gigi 6(22/19). | ||||||||||
Spesifikasi Rasio Standar Ninja RR 150 | ||||||||||
: | ||||||||||
Jumlah | ||||||||||
Transmisi: 6 - Kecepatan | ||||||||||
Rasio Gigi Ke-1: 2.700 (27/10) | ||||||||||
Rasio Gigi Ke-2: 1,706 (29/17) | ||||||||||
Rasio Gigi Ke-3: 1,300 (26/20) | ||||||||||
Rasio Gigi Ke-4: 1,091 (24/22) | ||||||||||
Rasio Gigi Ke-5: 0.952 (20/21) | ||||||||||
Rasio Gigi Ke-6: 0,864 (19/22) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar